Jumat, 18 November 2011

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR ORANG DEWASA

A.    Faktor psikologis
Tingkah laku dalam proses mengingat, menyimpan, menginterprestasikan respon, menanggapi, faktor psikologis ikut mempengaruhi orang dewasa dalam belajar.Menurut Tom dik yang dideskripsikan oleh Mulok tahun 1953 mengatakan bahwa gejala-gelaja psikologis yang disebutkan di atas mengalami penurunan pada orang dewasa terutama pada POD pertengahan(setengah baya dan orang manula).
Semua aspek psikologis tersebut diatas mempengaruhi kegiatan belajar.Seandainya orang dewasa mengalami keterlambatan menangkap suatu ide yang disampaikan atau ide-ide baru, hal tersebut merupakan kewajaran.Dalam hal ini dibutuhkan pemahaman dan kesadaran pendidik akan berbagai kondisi yang seperti disebutkan di atas.

B.     Faktor fisiologis
Ini merupakan faktor yang menyangkut kondisi fisik dan jasmani orang dewasa. Lunandi 1981 mengemukakan kelemahan kondisi fisik yang dialami oleh orang dewasa yang sudah lanjut usia seperti pendengaran, pengliatan dan sering sakit fisik lainnya.
Kondisi fisik tersebut makin menurun seiring bertambahnya usia.Faktor yang bersifat fisik ini perlu di pahami oleh pendidik atau tutor yang senantiasa berhubungan dengan orang dewasa.

C.    Faktor sosiologis
Pada umumnya orang dewasa telah menduduki peran tertentu di dalam masyarakat. Seseorang dalam rumah tangga mungkin berperan sebagai kepala keluarga, dikantornya mungkin sebagai kepala biro dan kepala bagian. Selanjutnya, di masyarakat boleh menjadi ketua RT, dibidang agama sebagai imam atau khatib.Dengan kata lain tidak jarang orang dewasa mempunyai jabatan ganda.Kegandaan jabatan itu juga menyita waktunya untuk berbagai kegiatan. Berdasarkan kondisi kegandaan peran tersebut jika tutor pembimbing orang dewasa menganjurkannya untuk melakukan suatu tugas dalam belajar, sadarilah bahwa tugas orang dewasa itu cukup ganda.
Sehubungan dengan itu, mungkin saja tugas yang diberikan tutor ada yang terundur, tetapi perlu diingat dan diyakini bahwa orang dewasa itu mempunyai tanggung jawab yang tinggi terhadap tugas yang diterimanya, oleh sebab itu si tutor harus memberikan kesempatan bagi orang dewasa untuk mengatur dirinya sendiri karena dialah yang paling tahu tentang proaritas kerja yang dilaksanakannya.

D.    Faktor cultural
Sesungguhnya suatu kebudayaan yang secara mutlak statis apalagi mundur, tidak mengalami perubahan. Sekurang kurangnya sebagian unsur-unsurnya yang berubah jika tidak seluruhnya. Tidak ada kebudayaan yang tidak berubah. Berubahnya unsur kebudayaan tidak selalu bersamaan antara unsur yang satu dengan yang lainnya. Ada unsur yang cepat berubah, dan ada pula unsur yang lambat berubah, namun yang jelas perubahan tersebut tidak pernah terhenti sepanjang masa. Apalagi pada abad ke 20 ini perkembangan iptek demikian pesat dan merambah keseluruh di bidang kehidupan.
Perubahan kehidupan terjadi karena adanya penemuan baru dari luar maupun lingkungan masyarakat itu sendiri.Kebudayaan baru baik yang bersifat material seperti peralatan pertanian, rumah tangga, transportasi, telekomunikasidan yang bersifat non material seperti paham atau konsep baru tentang KB, budaya menabung, penghargaan terhadap waktu dan lain-lain.

Keterbelakangan budaya terjadi karena:
Ø  Tempat tinggal masyarakat yang terpencil.
Ø  Penolakan masyarakat terhadap datangnya budaya baru karena tidak dipahami atau di kawatirkan akan merusak sendi kehidupan di dalam masyarakat yang sudah ada.
Ø  Keterbelakangan budaya umumnya di alami oleh masyarakat daerah terpencil, masyarakat yang tidak mampu secra ekonomis, dan masyarakat yang kurang terdidik.Persoalannya ialah bahwa sekelompok masyarakat yang terbelakang kebudayaannya  tidak ikut berpartisipasi dalam pembangunan, sebab mereka masih dihimpit oleh berbagai persoalan hidup sehingga kurang memikliki dorongan untuk maju dan berkembang.
Ø  Keterbelakangan budaya dengan sendirinya dialami oleh orang dewasa yang berada di dalam masyarakat dan di daerah terpencil, kurang mampu secara ekonomis dan kurang terdidik karena mereka menganggap belajar itu tidak diperlukan.Mereka berfikiran belajar itu tidak ada nampaknya secara langsung dal;am kehidupannya.

E.     Faktor sosial ekonomi
Kekurang mampuan secara ekonomi umumnya juga dialami orang dewasa.Hal itu juga jadi penyebab kurangnya minat orang dewasa untuk belajar.Belajar dan memperoleh pendidikan memerlukan dana atau biaya.Sebagian besar penduduk dunia termasuk di Indonesia masih dalam kondisi ekonomi yang rendah . Penduduk yang tergolong wajib belajar saja masih banyak yang belum memperoleh pendidikan, apalagi mereka yang tergolong dewasa, masih banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan. Dengan kondisi tersebut mana mungkin mereka sempat memikirkan masalah pendidikan dan belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar