Jumat, 18 November 2011

ORANG DEWASA SEBAGAI SI BELAJAR

A.    Batasan kedewasaan

1.      Dewasa Secara Biologis
Seseorang individu telah mengalami kematangan dalam melakukan hubungan seksual dengan lawan jenisnya mulai usia 12-16 tahun, karena memang pada usia tersebut si individu telah berada dalam masa pubertas, dimana organ-organ kelamin manusia pada usia tersebut telah aktif berfungsi dan berperan sebagaimana individu yang telah dewasa lainnya.

2.      Dewasa Secara Sosiologis
Dalam masyarakat yang serba komplek atau modern yang diperlukan masa yang panjang untuk belajar supaya sanggup mandiri dalam masyarakat itu. Adakalanya umur 23 tahun sedang berada dibangku kuliah yang sepenuhnya dibiayai oleh orang tuanya. Dengan kata lain, individu yang telah berusia23 tahun, walaupun badannya telah dewasa, akan tetapi ekonomi dan sosial budayanya akan bergantung kepada orang tua.

3.      Dewasa Secara Pedagogis
Dalam masyarakat sederhana seperti kehidupan nelayan di suatu pulau terpencil, dimana tugas si bapak adalah sebagai nelayan yang sangat sederhana yakni menangkap ikan di laut dengan menggunakan perahu serta alat tangkap ikan yang sederhana pula. Dalam kondisi yang demikian si anak laki-laki yang berumur 14 tahun telah mampu mandiri pula sebagaimana ayahnya dalam hal menangkap ikan.

4.      Dewasa Secara Psikologis
Seseorang dikatakan telah dewasa secara psikologis karena ia sudah dapat mengarahkan diri sendiri, tidak terikat pada orang lain, dapat bertanggungjawab terhadap segala tindakannya, mandiri serta dapat mengambil keputusan sendiri.

5.      Dewasa Secara Hukum
a.       Kedewasaan menurut lalu lintas/membawa kendaraan bermotor
Untuk mendapat SIM (surat izin mengemudi) kendaraan bermotor di Indonesia, seseorang yang telah mencapai usia 18 tahun baru diperbolehkan untuk membawa kendaraan bermotor di jalan raya umum. Artinya, seseorang yang berumur 18 tahun telah dewasa untuk diberi izin menjalankan kendaraan bermotor apabila yang bersangkutan mempunyai kemampuan untuk itu.
b.      Kedewasaan menurut aturan/pemilihan umum di Indonesia
Dari aspek umur, seorang telah dapat dikategorikan dewasa untuk melakukan hak pilihnya apabila telah mencapai usia 17 tahun. Selain dari itu, status seseorang juga dapat menentukan kedewasaannya untuk melakukan hak pilih. Yang dimaksud hak pilih disini adalah status perkawinannya. Jadi, apabila seseorang telah kawin, walaupun yang bersangkutan berusia di bawah 17 tahun telah dianggap dewasa (matang) untuk melakukan hak pilihnya.
c.       Kedewasaan menurut aturan/undang-undang perkawinan
Seseorang yang telah berusia 21 tahun telah dianggap dewasa dalam menentukan pilihannya untuk mencari jodoh. Jadi, pada usia 18 tahun seseorang telah dianggap dewasa dalam menentukan sikapnya untuk kawin, dan tidak dapat dihalangi oleh orang lain, termasuk orang tuanya.


B.     Fase-fase Dewasa dan Tugas Perkembangannya
1.      Ciri-ciri dan Tugas Perkembangan Orang Dewasa Awal
Dewasa awal merupakan suatu masa penyesuaian terhadap pola-pola kehidupan yang baru, dan harapan-harapan sosial yang baru. Manusia dewasa muda diharapkan memainkan peranan-peranan baru dalam hal-hal sebagai suami/istri, orang tua dan sebagai pemimpin rumah tangga, serta mengembangkan sikap-sikap, minat-minat dan nilai-nilai dalam memelihara peranan-peranannya yang baru tersebut.

Ciri-ciri masa dewasa awal, yaitu:
a.       Usia Reproduktif (Reproductive Age)
Apabila seseorang telah mulai memasuki hidup berumah-tangga dalam akhir masa remaja, maka orang dewasa yang bersangkutan mempersiapkan diri mengambil peranannya sebagai orang dewasa sejak usia dua puluhan sampai akhir usia tiga puluhan. Misalnya dalam hal melahirkan dan membesarkan anak-anak, karena “produktivitas” atau kesuburan yang dimanfaatkan dengan cepat (akhir masa remaja), maka banyak diantara orang dewasa ini yang telah memiliki cucu sebelum mereka mengakhiri masa dewasa awal.

b.      Usia Memantapkan Letak Kedudukan (Setting-down age)
Adanya penyelesaian segera terhadap persoalan hidup seseorang, khusus dalam hal diperolehnya kemantapan kedudukan dalam masa dewasa ini, akan dapat mendatangkan kepuasan dalam hidup orang dewasa. Kepuasan dapat dicapai jika seseorang dapat menyeimbangkan antara dorongan-dorongan, minat-minat dengan kemampuannya, sehingga memperoleh kedudukan yang pantas atau sesuai.

c.       Usia Banyak Masalah (Problem Age)
Setiap persoalan-persoalan yang dihadapi oleh individu dalam masa dewasa awal ini; baik persoalan pekerjaan/jabatan, persoalan teman hidup maupun persoalan keuangan, semuanya diperlukan adanya penyesuaian di dalamnya. Banyak dewasa awal yang tidak mengalami persoalan serius dalam proses penyesuaian itu. Akan tetapi, dengan adanya kesempatan memperoleh bantuan pemecahan masalah misalnya dari pihak keluarga, lembaga-lembaga bimbingan keluarga dan bimbingan pribadi/sosial, para dewasa awal bermasalah inipun dapat memperoleh kepuasan hidup, jika mereka terbantu memecahkan persoalan-persoalannya.

d.      Usia Tegang dalam Hal Emosi (Emotional Tension)
Ketegangan emosional seringkali dinampakkan dalam ketakutan-ketakutan atau kekhawatiran-kekhawatiran. Ketakutan atau kekhawatiran yang timbul itu bergantung pada ketercapaian penyesuaian terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi, dan sejauh mana sukses atau kegagalan yang dialami. Kekhawatiran yang berhubungan dengan keuangan dirasakan orang dewasa memuncak sekitar usia 30an, sebab dalam usia itu dicapai pula puncak persoalan ekonomi di dalam bisnis dan kehidupan berumah tangga.

Tugas perkembangan orang dewasa awal, yaitu:
a.       Pemilihan teman hidup, calon suami atau calon istri,
b.      Belajar hidup bersama dengan partner hidup yaitu suami atau istri,
c.       Memulai hidup berkeluarga,
d.      Mengurus anak,
e.       Mengelola rumah,
f.       Memperoleh pekerjaan,
g.      Mengambil bagian dalam tanggungjawab kewarganegaraan,
h.      Menemukan suatu bentuk kelompok sosial yang harmonis dalam hidup berkeluarga.

2.      Ciri-ciri dan Tugas Perkembangan Masa Setengah Baya
Tugas perkembangan masa setengah baya, yaitu:
a.       Mencapai tanggungjawab sosial dan kewarganegaraan yang dewasa,
b.      Membina dan mempertahankan standar ekonomi kehidupan,
c.       Membantu anak-anak belasan tahun untuk menjadi orang dewasa yang bertanggungjawab dan berbahagia,
d.      Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisian waktu senggang secara dewasa,
e.       Menghubungkan diri sendiri dengan istri atau suami sebagai seseorang pribadi,
f.       Menyesuaikan diri dengan perubahan fisiologis yang terjadi pada periode usia pertengahan,
g.      Menyesuaikan diri dengan orang tua yang sudah lanjut.

3.      Ciri-ciri dan Tugas Perkembangan Orang Dewasa Akhir
Tugas perkembangan orang dewasa akhir, yaitu:
a.       Menyesuaikan diri dengan kekuatan dan kesehatan fisik yang semakin menurun,
b.      Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan penurunan pendapatan,
c.       Menyesuaikan diri dengan keadaan ditinggal oleh suami atau istri yang meninggal terlebih dahulu,
d.      Membina hubungan bantu membantu yang eksplisit dengan kelompok orang seusia,
e.       Menemukan kewajiban-kewajiban sosial dan kewarganegaraan,
f.       Membina pengaturan hidup fisika yang memuaskan.


BAG 2


A.    PENGERTIAN ORANG DEWASA
Istilah dewasa menggambarkan segala organisme yang telah matang, tapi lazimnya merujuk pada manusia, orang yang bukan lagi anak-anak dan telah menjadi pria atau wanita dewasa. Saat ini, dewasa dapat didefinisikan dari aspek biologi yaitu sudah akil baligh, hukum sudah berusia 16 tahun ke atas atau sudah menikah, menurut Undang-undang perkawinan yaitu 19 tahun untuk pria dan 16 tahun untuk wanita dan karakter pribadi yaitu kematangan dan tanggung jawab. Berbagai aspek kedewasaan ini sering tidak konsisten dan kontradiktif. Seseorang dapat saja dewasa secara biologis, dan memiliki karakteristik perilaku dewasa, tapi tetap diperlakukan sebagai anak kecil jika berada di bawah umur dewasa secara hukum. Sebaliknya, seseorang dapat secara legal dianggap dewasa, tapi tidak memiliki kematangan dan tanggung jawab yang mencerminkan karakter dewasa.
Batasan orang dewasa secara kronologis terentang dari usia 20-70 tahun yang dapat dikelompokan menjadi tiga masa, yaitu dewasa muda (20-40 tahun), tengah baya (40-55) tahun dan tua atau lanjut usia (55-70 tahun).

B.     CIRI-CIRI ORANG DEWASA
Berbicara tentang dewasa sampai saat ini standar baku kapan dan dalam usia berapa tahun seseorang dikatakan dewasa masih belum ditemukan. Karena ternyata tidak ada ukuran tunggal untuk menentukan kedewasaan, kedewasaan bukan hanya menyangkut umur atau status tertentu, melainkan juga banyak bidang lain seperti perasaan, sikap, pandangan, orientasi, perilaku atau lainnya. Dewasa dalam umur belum merupakan jaminan dewasa salam bidang lainnya.

1.      Ciri-ciri dan Tugas Perkembangan Orang Dewasa Awal
Dewasa awal merupakan suatu masa penyesuaian terhadap pola-pola kehidupan yang baru, dan harapan-harapan sosial yang baru. Manusia dewasa muda diharapkan memainkan peranan-peranan baru dalam hal-hal sebagai suami/istri, orang tua dan sebagai pemimpin rumah tangga, serta mengembangkan sikap-sikap, minat-minat dan nilai-nilai dalam memelihara peranan-peranannya yang baru tersebut.
Ciri-ciri masa dewasa awal, yaitu:
a.       Usia Reproduktif (Reproductive Age)
Apabila seseorang telah mulai memasuki hidup berumah-tangga dalam akhir masa remaja, maka orang dewasa yang bersangkutan mempersiapkan diri mengambil peranannya sebagai orang dewasa sejak usia dua puluhan sampai akhir usia tiga puluhan. Misalnya dalam hal melahirkan dan membesarkan anak-anak, karena “produktivitas” atau kesuburan yang dimanfaatkan dengan cepat (akhir masa remaja), maka banyak diantara orang dewasa ini yang telah memiliki cucu sebelum mereka mengakhiri masa dewasa awal.
b.      Usia Memantapkan Letak Kedudukan (Setting-down age)
Adanya penyelesaian segera terhadap persoalan hidup seseorang, khusus dalam hal diperolehnya kemantapan kedudukan dalam masa dewasa ini, akan dapat mendatangkan kepuasan dalam hidup orang dewasa. Kepuasan dapat dicapai jika seseorang dapat menyeimbangkan antara dorongan-dorongan, minat-minat dengan kemampuannya, sehingga memperoleh kedudukan yang pantas atau sesuai.
c.       Usia Banyak Masalah (Problem Age)
Setiap persoalan-persoalan yang dihadapi oleh individu dalam masa dewasa awal ini, baik persoalan pekerjaan/jabatan, persoalan teman hidup maupun persoalan keuangan, semuanya diperlukan adanya penyesuaian di dalamnya. Banyak dewasa awal yang tidak mengalami persoalan serius dalam proses penyesuaian itu. Akan tetapi, dengan adanya kesempatan memperoleh bantuan pemecahan masalah misalnya dari pihak keluarga, lembaga-lembaga bimbingan keluarga dan bimbingan pribadi/sosial, para dewasa awal bermasalah inipun dapat memperoleh kepuasan hidup, jika mereka terbantu memecahkan persoalan-persoalannya.
d.      Usia Tegang dalam Hal Emosi (Emotional Tension)
Ketegangan emosional seringkali dinampakkan dalam ketakutan-ketakutan atau kekhawatiran-kekhawatiran. Ketakutan atau kekhawatiran yang timbul itu bergantung pada ketercapaian penyesuaian terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi, dan sejauh mana sukses atau kegagalan yang dialami. Kekhawatiran yang berhubungan dengan keuangan dirasakan orang dewasa memuncak sekitar usia 30an, sebab dalam usia itu dicapai pula puncak persoalan ekonomi di dalam bisnis dan kehidupan berumah tangga.

Namun secara umum kedewasaan dapat dilihat dari beberapa aspek, diantaranya:
1.      Dewasa secara fisik, dimana organ-organ reproduksi telah berfungsi secara optimal yang ditandai dengan produksi sperma yang baik pada pria dan produksi sel telur yang memadai pada wanita. Selain perkembangan sel-sel otot tubuh yang menandakan sekaligus membedakan pria dan wanita.
2.      Dewasa secara psikologis, yang ditandai dengan kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan konflik-konflik yang terjadi dalam kehidupan.
3.      Dewasa secara sosial-ekonomi, ditampakkan dalam kemampuan seseorang untuk mandiri, membiyayai kebutuhan hidup sendiri dan menangani berbagai hal dengan kemampuan sendiri.

Selain tiga point di atas kedewasaan juga dapat dilihat dari beberapa kemampuan seperti:
1.      Kemampuan mengenali dan menerima diri sendiri.
2.      Kemampuan menerima keberadaan orang lain.
3.      Kemampuan mengarahkan hidup kepada orang lain.
4.      Kemampuan berpikirdan bertindak mandiri, menyuruh dan melarang diri sendiri, tahu tugas dan tanggung jawab, serta mampu membedakan mana yang benar dan tidak benar.

Lalu ciri-ciri tidak dewasa yang diantaranya:
1.      Emosional. Anak-anak mengalami proses merasakan, bertindak dan berpikir. Sedangkan, orang dewasa berpikir, bertindak dan akhirnya merasakan. Artinya, seorang yang dewasa adalah pribadi yang dengan tenang mempertimbangkan setiap keputusannya dan tidak terjebak dalam emosi, perasaan dan pengaruh lingkungan belaka. Kedewasaan menuntut pemahaman akan kebenaran itu tanpa emosi yang meledak-ledak tak terkontrol.
2.      Egois. Setiap orang memiliki ego, namun orang yang tidak dewasa sering melampaui egonya sehingga menjadi egois. Ia pun tidak menyadari bahwa dirinya egois. Semakin egois, ia semakin jauh untuk melampaui kedewasaan. Kedewasaan memang menyadarakan akan eksistensi diri yang sesunguhnya, tapi bukan mementingkan diri sendiri dan menghempaskan eksistensi orang lain.
3.      Tidak konsisten. Dasar dari karakter seorang yang dewasa adalah konsisten. Sebaliknya, bila seseorang masih bersikap tidak konsisten, mudah terpengaruh terhadap hal-hal baru yang merusak komitmen sebelumnya alias tidak setia dan mata keranjang, maka sulit baginya untuk mencapai kedewasaan sekali pun usia memenuhi untuk dewasa. Konsistensi memang selayaknya dimiliki oleh orang yang sudah mencapai usia dewasa, namun banyak juga yang tidak memperhatikan konsistensi dirinya, baik terhadap dirinya maupun terhadap orang lain.
4.      Tidak tepat janji. Perkataan orang dewasa adalah ukuran dari karakternya. Bila perkataannya dapat dipegang dan dipercaya, berarti kedewasaan teruji. Namun bila perkataan yang keluar dari mulutnya sekedar kata-kata tanpa makna yang mudah untuk diingkari, berarti ia belum dewasa. Semakin intens dalam menepati janji, semakin teruji kedewasaannya. Dan biasanya orang yang tidak dewasa mudah mengumbar janji padahal ia sendiri belum tahu apakah dirinya dapat menepati janji itu.
5.      Tidak bertanggung jawab. Sebagai makhluk sosial, manusia dituntut memiliki tanggung jawab, baik terhadap dirinya maupun terhadap orang lain. Namun, kesadaran akan tanggung jawab hanya ada dalam pikiran orang dewasa. Orang yang tidak dewasa cenderung bingung dengan tanggung jawab dan sering mencari kambing hitam untuk melimpahkan tanggung jawab itu.
6.      Suka bersembunyi. Setiap orang tentu akan ditimpa berbagai masalah yang tak jarang masalah itu muncul dalam bentuk yang sangat sulit hingga mencapai tahap yang sangat kritis. Pada saat kritis terjadi, pada saat itulah kedewasaan di uji. Orang yang dewasa akan dengan berani menghadapi masalah itu. Namun orang yang tidak dewasa akan lari dan bersembunyi, seolah dengan begitu masalah akan selesai.
7.      Hanya berespon terhadap pemaksaan. Orang yang belum dewasa adalah orang yang hanya berespon apabila dipaksa atau ditekan. Keterpaksaan dan tekanan itu bisa dalam bentuk harapan untuk mendapat imbalan, subordinasi, kompensasi, atau rasa frustasi.

Ciri-ciri orang dewasa menurut Gordon Allport antara lain:
1.      Adanya usaha pribadi pada salah satu laangan yang penting dalam kebudayaan, seperti pekerjaan, politik, agama, sni dan ilmu pengetahuan.
2.      Kemampuan untuk mengadakan kontak yang hangat dalam hubungan-hubungan yang fungsional dan tidak fungsional.
3.      Adanya duatu stabilitas yang fundamental dalam dunia perasaan dan dalam hubungannya dengan penerimaan diri sendiri.
4.      Pengmatan, pikiran, dan tingkah laku menunjukan sifat realitas yang jelas, tetapi masih ada relativitasnya.
5.      Dapat melihat diri sendiri seperi adanya dan melihat segi kehidupan yang menyenangkan.
6.      Menemuka suatu bentuk kehidupan yang sesuai dengan gambaran dunia atau filsafat hidup yang dapat merangkum kehidupan menjadi suatu kesatuan.

Ciri-ciri orang dewasa yang akan ikut menentukan keberhasilan proses belajarnya yang perlu dipahami oleh pemandu adalah sebagai berikut.
1.      Orang dewasa memberikan perhatian lebih pada hal-hal yang menarik baginya dan menjadi bagian dari kebutuhannya.
2.      Orang dewasa lebih suka dihargai daripada diberikan hukuman atau disalahkan.
3.      Orang dewasa biasa menilai rendah terhadap kemampuannya.
4.      Orang dewasa lebih menyenangi hal-hal yang bersifat praktis.
5.      Orang dewasa membutuhkan waktu belajar yang relatif lebih lama, akrab dan menjalin hubungan yang erat.
6.      Konsep diri orang dewasa berubah, dari seseorang yang tergantung menjadi mengatur diri sendiri
7.      Orang dewasa memiliki sejumlah pengalaman dan pemahaman yang semakin banyak, yang berfungsi sebagai sumber daya pembelajaran yang kaya
8.      Kebutuhan untuk belajar akan lebih banyak berorientasi pada tugas perkembangan dari peran sosial
9.      Perspektif orang dewasa dalam menggunakan pengetahuan berubah dari penerapan yang tertunda menjadi penerapan segera.


C.     PERAN DAN FUNGSI ORANG DEWASA
Fungsi orang dewasa dalam pembentukan kepribadian dan mendidik anak di rumah:
1.      sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak.
2.      menjamin kehidupan emosional anak.
3.      menanamkan dasar pendidikan moral anak.
4.      memberikan dasar pendidikan sosial.
5.      meletakan dasar-dasar pendidikan agama.
6.      bertanggung jawab dalam memotivasi dan mendorong keberhasilan anak.
7.      memberikan kesempatan belajar dengan mengenalkan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi   kehidupan kelak sehingga ia mampu menjadi manusia dewasa yang mandiri.
8.      menjaga kesehatan anak sehingga ia dapat dengan nyaman menjalankan proses belajar yang utuh.
9.      memberikan kebahagiaan dunia dan akhirat dengan memberikan pendidikan agama sesuai ketentuan Allah Swt, sebagai   tujuan akhir manusia.

Fungsi orang dewasa dalam mendukung pendidikan anak di sekolah:
1.      orang tua bekerjasama dengan sekolah.
2.      sikap anak terhadap sekolah sangat di pengaruhi oleh sikap orang tua terhadap sekolah, sehingga sangat dibutuhkan   kepercayaan orang tua terhadap sekolah  yang menggantikan tugasnya selama di ruang sekolah.
3.      orang tua harus memperhatikan  sekolah anaknya, yaitu dengan memperhatikan pengalaman-pengalamannya dan   menghargai segala usahanya.
4.      orang tua menunjukkan kerjasama dalam menyerahkan cara belajar   di rumah, membuat pekerjaan rumah dan memotivasi   dan membimbimbing anak dalam belajar.
5.      orang tua bekerjasama dengan guru untuk mengatasi kesulitan belajar anak.
6.      orang tua bersama anak mempersiapkan jenjang pendidikan yang akan dimasuki dan mendampingi selama menjalani   proses belajar di lembaga pendidikan.


D.    PROSES BIMBINGAN ORANG DEWASA
Matewson menyarankan hendaknya dalam program bimbingan itu menyangkut:
1.      Kegiatan Bimbingan (Proses yang menyangkut penilaian, penyesuaian organisasi yang berkembang) haruslah dilakukan secara kontinyu sejak dari taman kanak-kanak sampai pada pendidikan dewasa, termasuk tingkatan akademik dan universitas, dan juga  pelayanan-pelayanan masyarakat bagi para pemuda dan orang dewasa yang sudah keluar dari sekolah.
2.      Proses bimbingan haruslah menyerap dalam setiap kegiatan sekolah dan dilakukan oleh guru-guru serta orang-orang yang memiliki keahlian khusus dalam hal itu.
3.      Program bimbingan hendaklah definitive (tegas, jelas batasannya) mudah dipahami bagaimana prosedurnya dan kegiatan-kegiatan apa yang harus dilakukan.
4.      Semua fase dari program bimbingan haruslah dikoordinasi termasuk kegiatan-kegiatan masyarakat, dalam suatu pelayanan yang disusun secara teratur dan sistematis, berbagai pelayanan diarahkan pada tujuan yang sama.
5.      Program itu hendaklah mengarahkan titik perhatiannya pada tujuan-tujuan dan masalah masalah individu murid.

2 komentar:

  1. waduh , aku ngak bisa membaca sih , tulisannya lagi kabur . gimana sih ?

    BalasHapus
  2. AYOO SERBUU GAN MUMPUNG GRATIS DAN MURAH
    ADU BANTENG, Sabung Ayam, Sportbook, Poker, CEME, CAPSA, DOMINO, Casino
    Modal 20 rb, hasilkan jutaan rupiah
    Bonus 10% All Games Bolavada || Bonus Cashback 10% All Games Bolavada, Kecuali Poker ||
    FREEBET AND FREECHIP 2017 FOR ALL NEW MEMBER !!! Registrasi Sekarang dan Rasakan Sensasi nya!!! ONLY ON : BOLAVADA(dot)com
    BBM : D89CC515

    sabung ayam
    agen terpercaya
    bandar judi

    BalasHapus