KEGIATAN DALAM PERENCANAAN BP PLS
“KUNJUNGAN LAPANGAN ATAU
KARYAWISATA”
A.
Rumusan
Masalah
Kunjungan lapangan dan
karyawisata adalah media yang penting dalam pendidikan orang dewasa. Keduanya
adalah kunjungan yang terencana ke suatu tempat yang berada di luar kelas atau
ke tempat pertemuan organisasi/perkumpulan. Banyak permasalahan yang ditemui
pada orang dewasa, terutama dalam hal pemahaman dan memperhatikan suatu teori
dan mengaplikasikannya. Ada sebagian orang dewasa yang sudah mengerti teorinya,
tetapi belum pernah mempraktikkannya. Sehingga ia kurang memahami bagaimana
cara menerapkan suatu teori terhadap prakteknya. Misalnya, suatu materi yang
membahas mengenai pertanian, mungkin ada sebagian orang dewasa yang mengetahui
teori dari pertanian, tetapi mereka belum tahu pasti bagaimana cara
menerapkannya, misalnya dalam hal menata suatu tanaman, mengolah lahan
pertanian yang baik, dan lain sebagainya.
B.
Tujuan
Suatu kunjungan lapangan biasanya berkenaan dengan
kegiatan membawa kelompok ke tempat khusus untuk tujuan khusus. Tujuan tersebut
mungkin untuk mengamati situasi, mengamati kegiatan atau praktik, atau membawa
kelompok menemui seseorang atau objek yang tidak dapat dibawa ke kelas atau ke
tempat pertemuan. Kunjungan lapangan dan karyawisata juga bertujuan agar orang
dewasa bisa mengumpulkan pengalaman dan informasi baru, memberikan kesempatan
kepada peserta untuk belajar sambil bekerja, dan kunjungan dan karyawisata
memberikan pengertian nyata tentang sifat masalah-masalah orang dewasa.
Kunjungan lapangan biasanya berjangka waktu pendek, mungkin kurang dari satu
jam atau tidak lebih dari dua atau tiga jam.
C.
Jenis
Pelayanan
Jenis pelayanan yang diberikan adalah pelayanan
dalam bentuk bimbingan karir. Bimbingan karir diberikan agar seseorang tidak
hanya mengetahui teorinya saja, tetapi juga mengetahui secara pasti bagaimana
aplikasi atau prakteknya terhadap teori tersebut. Bahan dan perlengkapan yang
diperlukan juga harus tersedia di tempat yang menjadi tujuan wisata, atau
peserta membawanya sendiri-sendiri. Banyak waktu terbuang jika perlengkapan
atau bahan tidak tersedia pada saat diperlukan.
D.
Metode
Metode yang digunakan adalah metode karya
wisata. Kunjungan lapanan atau
karyawisata akan lebih mudah dilaksanakan jika perencanaan telah disusun secara
cermat, kemudian dilaksanakan dengan baik. Seringkali sulit untuk menjaga agar
kelompok selalu bersama-sama dan menjaga perhatian mereka ketika berada di
lapangan atau di lokasi.
E.
Prosedur
Pelaksanaan
1.
Pengenalan
Jika
peserta telah siap untuk melakukan kunjungan, pengenalan perlu diberikan. Dalam
pengenalan ini biasanya memperkenalkan orang-orang yang terlibat dalam kegiatan
atau organisasi yang dikunjungi, dan menjelaskan hal-hal yang berhubungan
dengan pengamatan dan demonstrasi yang akan diikuti. Kadang-kadang perlu juga
menjelaskan maksud kunjungan dan memberi dorongan kepada peserta yang belum
siap.
2.
Menjaga Minat Kelompok
Apabila
kelompok peserta kunjungan terlalu banyak dan tidak tersedia sistem pengeras
suara, akan lebih baik jika kelompok dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil
yang terdiri atas delapan sampai dua belas orang denga seorang pimpinan atau
pemandu pada setiap kelompoknya. Hal ini perlu dilakukan, terutama jika
lokasinya seperti di pabrik, atau jika kelompok terpencar (kurang kompak)
karena jalan yang terlalu sempit. Perhatian harus diambil untuk menjaga agar
kelompok tetap bersama-sama dan tidak bicara sendiri-sendiri.
3.
Mempertahankan Partisipasi
Anggota
kelompok sebaiknya diberi motivasi untuk mengajukan pertanyaan dan
mendiskusikan objek atau kegiatan yang sedang diamati. Pertanyaan dapat
dirumuskan lebih dahulu sebagai bagian dari perencanaan atau persiapan
kunjungan dan karyawisata. Jika mungkin, menjaga peserta agar selalu dalam
keadaan sibuk dan mendorongnya untuk mencoba apa yang diperagakan dan
mencatatnya.
4.
Pengaturan untuk Kenyamanan Fisik
Peserta
Kunjungan dan karyawisata seharusnya dijadwalkan
sedemikian rupa sehingga peserta terhindar dari rasa kurang nyaman karena
panas, dingin, atau hujan. Kunjungan ke lahan pertanian, kebun, dan konstruksi
sebaiknya dijadwalkan ketika tanah cukup kering. Tempat duduk sebaiknya
disediakan, terutama jika kelompok berada
agak lama di suatu tempat. Pimpinan kelompok tidak seharusnya mencoba
mengadakan diskusi kelompok di tempat angin dingin bertiup atau di tempat yang
panas.
5.
Mengakhiri Kunjungan Lapangan
Karyawisata
Kegiatan
seyogianya diakhiri sesegera mungkin setelah maksud kunjungan tercapai. Hal ini
perlu diperhatikan untuk menghindari waktu terbuang percuma dan menghindari
kegagalan mencapai tujuan yang telah disepakati. Guru atau pimpinan sebaiknya
memerhatikan waktu dengan cermat dan mengalokasikan waktu untuk membuat
kesimpulan dari hal-hal penting yang telah diamati dan memberi kesempatan
anggota kelompok untuk mengucapkan terima kasih kepada pemandu atau tuan rumah.
6.
Tempat Kegiatan
Maksud kunjungan turut menentukan tempat tujuan.
Berkenaan dengan tempat tujuan ini kemungkinan hanya ada satu tempat tujuan,
atau beberapa tempat tujuan, yang penting adalah dipertimbangkan satu per satu
dan dipilih yang terbaik. Faktor yang berhubungan dengan pendidikan harus lebih
mendapat perhatian.
Sifat dan tujuan dari kelas atau organisasi akan
menentukan penggunaan metode kunjungan lapangan dan karyawisata serta pemilihan
tempat tujuannya. Misalnya, pertanian, kesehatan, sejarah, dan lain-lain.
F.
Evaluasi
Evaluasi kunjungan lapangan atau karyawisata
sebaiknya dilakukan oleh pimpinan atau pembimbing orang dewasa terhadap tujuan
yang telah disepakati, minat yang telah diperlihatkan oleh peserta, jumlah dan
jenis pertanyaan yang diajukan,
sikap dan respons peserta, dan tingkat keinginan peserta menindaklanjuti apa
yang telah diamati.
G.
Tindak
Lanjut
Tindak lanjut dari
kegiatan ini adalah menjadwalkan pertemuan kelompok sesegera mungkin setelah
pulang dari kunjungan dan karyawisata. Manfaat kunjungan dan karyawisata
tergantung dari pengertian dan motivasi yang didapat oleh peserta. Biasanya
banyak pertanyaan akan muncul di pikiran peserta setelah pulang ke rumah
masing-masing. Dalam kunjungan mungkin dapat disediakan tempat untuk berdiskusi
kelompok dan melakukan program aksi tertentu. Idealnya, setelah pulang peserta
mempunyai rencana untuk menindaklanjuti hal-hal penting dari apa yang telah
diamati.
H.
Saran
Sebagai orang dewasa yang sudah
memasuki usia kerja, seharusnya mereka mengetahui praktek atau
pengaplikasiannya di samping mengetahui teori suatu pembelajaran. Sehingga
pembelajaran dapat berjalan secara seimbang. Dengan melakukan banyak hal,
setiap teori apa saja, pasti membutuhkan prakteknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar