Jumat, 18 November 2011

KEGIATAN DALAM PERENCANAAN BP PLS

KEGIATAN DALAM PERENCANAAN BP PLS
“KUNJUNGAN LAPANGAN ATAU KARYAWISATA”

A.    Rumusan Masalah
Kunjungan lapangan dan karyawisata adalah media yang penting dalam pendidikan orang dewasa. Keduanya adalah kunjungan yang terencana ke suatu tempat yang berada di luar kelas atau ke tempat pertemuan organisasi/perkumpulan. Banyak permasalahan yang ditemui pada orang dewasa, terutama dalam hal pemahaman dan memperhatikan suatu teori dan mengaplikasikannya. Ada sebagian orang dewasa yang sudah mengerti teorinya, tetapi belum pernah mempraktikkannya. Sehingga ia kurang memahami bagaimana cara menerapkan suatu teori terhadap prakteknya. Misalnya, suatu materi yang membahas mengenai pertanian, mungkin ada sebagian orang dewasa yang mengetahui teori dari pertanian, tetapi mereka belum tahu pasti bagaimana cara menerapkannya, misalnya dalam hal menata suatu tanaman, mengolah lahan pertanian yang baik, dan lain sebagainya.

B.     Tujuan
Suatu kunjungan lapangan biasanya berkenaan dengan kegiatan membawa kelompok ke tempat khusus untuk tujuan khusus. Tujuan tersebut mungkin untuk mengamati situasi, mengamati kegiatan atau praktik, atau membawa kelompok menemui seseorang atau objek yang tidak dapat dibawa ke kelas atau ke tempat pertemuan. Kunjungan lapangan dan karyawisata juga bertujuan agar orang dewasa bisa mengumpulkan pengalaman dan informasi baru, memberikan kesempatan kepada peserta untuk belajar sambil bekerja, dan kunjungan dan karyawisata memberikan pengertian nyata tentang sifat masalah-masalah orang dewasa. Kunjungan lapangan biasanya berjangka waktu pendek, mungkin kurang dari satu jam atau tidak lebih dari dua atau tiga jam.

C.    Jenis Pelayanan
Jenis pelayanan yang diberikan adalah pelayanan dalam bentuk bimbingan karir. Bimbingan karir diberikan agar seseorang tidak hanya mengetahui teorinya saja, tetapi juga mengetahui secara pasti bagaimana aplikasi atau prakteknya terhadap teori tersebut. Bahan dan perlengkapan yang diperlukan juga harus tersedia di tempat yang menjadi tujuan wisata, atau peserta membawanya sendiri-sendiri. Banyak waktu terbuang jika perlengkapan atau bahan tidak tersedia pada saat diperlukan.

D.    Metode
Metode yang digunakan adalah metode karya wisata.  Kunjungan lapanan atau karyawisata akan lebih mudah dilaksanakan jika perencanaan telah disusun secara cermat, kemudian dilaksanakan dengan baik. Seringkali sulit untuk menjaga agar kelompok selalu bersama-sama dan menjaga perhatian mereka ketika berada di lapangan atau di lokasi.

E.     Prosedur Pelaksanaan
1.      Pengenalan
Jika peserta telah siap untuk melakukan kunjungan, pengenalan perlu diberikan. Dalam pengenalan ini biasanya memperkenalkan orang-orang yang terlibat dalam kegiatan atau organisasi yang dikunjungi, dan menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan pengamatan dan demonstrasi yang akan diikuti. Kadang-kadang perlu juga menjelaskan maksud kunjungan dan memberi dorongan kepada peserta yang belum siap.
2.      Menjaga Minat Kelompok
Apabila kelompok peserta kunjungan terlalu banyak dan tidak tersedia sistem pengeras suara, akan lebih baik jika kelompok dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri atas delapan sampai dua belas orang denga seorang pimpinan atau pemandu pada setiap kelompoknya. Hal ini perlu dilakukan, terutama jika lokasinya seperti di pabrik, atau jika kelompok terpencar (kurang kompak) karena jalan yang terlalu sempit. Perhatian harus diambil untuk menjaga agar kelompok tetap bersama-sama dan tidak bicara sendiri-sendiri.
3.      Mempertahankan Partisipasi
Anggota kelompok sebaiknya diberi motivasi untuk mengajukan pertanyaan dan mendiskusikan objek atau kegiatan yang sedang diamati. Pertanyaan dapat dirumuskan lebih dahulu sebagai bagian dari perencanaan atau persiapan kunjungan dan karyawisata. Jika mungkin, menjaga peserta agar selalu dalam keadaan sibuk dan mendorongnya untuk mencoba apa yang diperagakan dan mencatatnya.

4.      Pengaturan untuk Kenyamanan Fisik Peserta
Kunjungan dan karyawisata seharusnya dijadwalkan sedemikian rupa sehingga peserta terhindar dari rasa kurang nyaman karena panas, dingin, atau hujan. Kunjungan ke lahan pertanian, kebun, dan konstruksi sebaiknya dijadwalkan ketika tanah cukup kering. Tempat duduk sebaiknya disediakan, terutama jika kelompok berada  agak lama di suatu tempat. Pimpinan kelompok tidak seharusnya mencoba mengadakan diskusi kelompok di tempat angin dingin bertiup atau di tempat yang panas.

5.      Mengakhiri Kunjungan Lapangan Karyawisata
Kegiatan seyogianya diakhiri sesegera mungkin setelah maksud kunjungan tercapai. Hal ini perlu diperhatikan untuk menghindari waktu terbuang percuma dan menghindari kegagalan mencapai tujuan yang telah disepakati. Guru atau pimpinan sebaiknya memerhatikan waktu dengan cermat dan mengalokasikan waktu untuk membuat kesimpulan dari hal-hal penting yang telah diamati dan memberi kesempatan anggota kelompok untuk mengucapkan terima kasih kepada pemandu atau tuan rumah.
6.      Tempat Kegiatan
Maksud kunjungan turut menentukan tempat tujuan. Berkenaan dengan tempat tujuan ini kemungkinan hanya ada satu tempat tujuan, atau beberapa tempat tujuan, yang penting adalah dipertimbangkan satu per satu dan dipilih yang terbaik. Faktor yang berhubungan dengan pendidikan harus lebih mendapat perhatian.
Sifat dan tujuan dari kelas atau organisasi akan menentukan penggunaan metode kunjungan lapangan dan karyawisata serta pemilihan tempat tujuannya. Misalnya, pertanian, kesehatan, sejarah, dan lain-lain.

F.     Evaluasi
Evaluasi kunjungan lapangan atau karyawisata sebaiknya dilakukan oleh pimpinan atau pembimbing orang dewasa terhadap tujuan yang telah disepakati, minat yang telah diperlihatkan oleh peserta, jumlah dan jenis pertanyaan yang diajukan, sikap dan respons peserta, dan tingkat keinginan peserta menindaklanjuti apa yang telah diamati.

G.    Tindak Lanjut
Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah menjadwalkan pertemuan kelompok sesegera mungkin setelah pulang dari kunjungan dan karyawisata. Manfaat kunjungan dan karyawisata tergantung dari pengertian dan motivasi yang didapat oleh peserta. Biasanya banyak pertanyaan akan muncul di pikiran peserta setelah pulang ke rumah masing-masing. Dalam kunjungan mungkin dapat disediakan tempat untuk berdiskusi kelompok dan melakukan program aksi tertentu. Idealnya, setelah pulang peserta mempunyai rencana untuk menindaklanjuti hal-hal penting dari apa yang telah diamati.

H.    Saran
Sebagai orang dewasa yang sudah memasuki usia kerja, seharusnya mereka mengetahui praktek atau pengaplikasiannya di samping mengetahui teori suatu pembelajaran. Sehingga pembelajaran dapat berjalan secara seimbang. Dengan melakukan banyak hal, setiap teori apa saja, pasti membutuhkan prakteknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar